Kamis, 24 November 2011

Siapa bilang Jurusan Pendidikan Matematika cuma ngitung? Ayo Buktikan Disini.......

KEAJAIBAN ADOBE PHOTOSHOP

Adobe Photoshop atau biasa disebut Photoshop adalah perangkat lunak yang dikhususkan untuk pengeditan foto/gambar dan pembuatan efek. Perangkat ini banyak digunakan oleh fotografer digital & perusahaan iklan.

Dengan photoshop kita bisa mengedit foto dengan menggunakan efek berikut:
  • retouching
  • digital make up
  • perubahan warna
  • duoteone
  • sephia tone
  • efek blur
  • ganti background
  • matahari digital
  • efek senja dan lain-lain.
Berikut beberapa contoh hasil editan Adobe photshop yang kita pelajari di mata kuliah
Multimedia Pendidikan Matematika.
  • Contoh aplikasi photoshop dengan efek retouching dan digital make up.

    BEFORE
    AFTER
    • Contoh aplikasi photoshop menggunakan efek matahari digital, duotone, dan efek senja
      BEFORE

    AFTER 1

    AFTER 2

    Untuk mendapatkan software adobe photoshop bisa di download disini

    Minggu, 20 November 2011

    PEMAHAMAN KONSEP DALAM BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA TINGKAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

    Siti Nuralif
    Universitas Pendidikan Indonesia
    Abstrak
    Matematika merupakan ilmu yang erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari. Berbagai macam teknologi yang digunakan saat ini merupakan salahsatu aplikasinya. Namun pada kenyataannya, matematika sulit dipelajari oleh siswa disekolah. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penyebab siswa kesulitan dalam belajar matematika ditinjau dari aspek pemahaman konsep serta penelesaian yang dapat dilakukan oleh siswa atau guru pengajar. Berdasarkan hasil observasi, 70% siswa di sekolah menengah pertama (SMP) menganggap matematika sulit karena kurangnya pemahaman konsep dalam proses belajar. Pada umumnya siswa langsung dilatih keterampilan berhitung. Padahal pemahaman konsep merupakan bagian terpenting dalam proses belajar matematika. Hal tersebut dapat diatasi dengan mulai mengutamakan pemahaman konsep dan tetap melatih keterampilan berhitung siswa. Para guru pengajar diharapkan mampu menggunakan metode belajar yang mendukung. Dalam metode penyampaiannya sendiri, harus menyesuaikan dengan kemampuan siswa. Membiarkan siswa mampu memecahkan masalahnya sendiri.
    Kata kunci:pemahaman konsep dalam belajar matematika
    PENDAHULUAN
    Matematika merupakan ilmu yang mendasari perkembangan IPTEK dewasa ini. Adanya berbagai macam teknologi yang digunakan sekarang merupakan salah satu bentuk aplikasinya. Dalam bidang astronomi contohnya satelit, dasar ilmu yang digunakan adalah matematika. Akibatnya komunikasi saat ini dapat berjalan dengan baik. Agar dapat menciptakan teknologi di masa sekarang atau masa depan, diperlukan penguasaan matematika sejak dini. Oleh karena itu, matematika sudah dipelajari di berbagai jenjang pendidikan formal, bahkan dari tingkat yang paling rendah yaitu sekolah dasar.
    Namun sampai saat ini pelajaran matematika masih dikatakan sulit. matematika dianggap sebagai pelajaran yang kurang menarik dan membosankan. Serta merupakan salah satu mata pelajaran yang ditakuti. Sehingga mengakibatkan rendahnya hasil belajar siswa di sekolah.
    Penguasaan materi dalam belajar matematika di sekolah, sebenarnya tidak terlepas dari pemahaman konsep. Adapun pemahaman konsep dalam konteks ini menurut Erman Suherman (Arcnawa, 2008) yaitu ’pengertian yang memadai tentang sesuatu, berbuat lebih daripada mengingat, dapat menangkap suatu makna, dan menjelaskan makna atau ide pokok dengan menggunakan yang telah dipahami sebelumnya’. Pemahaman konsep dalam belajar matematika sendiri merupakan bagian terpenting. Seperti yang dikemukakan oleh Herman Hudojo bahwa belajar matematika berarti belajar konsep-konsep dan struktur-struktur yang terdapat dalam bahasan yang dipelajari. Pemahaman konsep dalam matematika sendiri merupakan pemahaman yang dilandasi oleh pengetahuan tentang mengapa konsep tertentu digunakan dalam memecahkan suatu masalah. Artinya seberapa jauh siswa dapat menyelesaikan soal-soal dengan menggunakan konsep yang benar. Selain kedua hal tersebut, pemahaman konsep (Concept Understanding - biasanya disingkat dengan soal CU) merupakan salah satu aspek dari tiga aspek penilaian matematika. Yang bertujuan mengetahui sejauh mana siswa mampu menerima dan memahami konsep dasar matematika yang telah diterima.
    Berdasarkan uraian di atas masalah yang akan diungkap adalah apa yang menyebabkan siswa kesulitan belajar matematika ditinjau dari aspek pemahaman konsep, serta penyelesaian yang dapat dilakukan oleh siswa dan guru pengajar.
    PEMBAHASAN
    Untuk mengetahui pemahaman konsep dalam belajar matematika, dilakukan observasi pada siswa sekolah menengah pertama (SMP). Populasinya adalah sebagian siswa kelas 8 SMP Negeri 1 Cisarua Sumedang. Pemilihan siswa ini didasarkan pada pertimbangan kematangan kognitif siswa. Pada tahap ini, siswa dari sikap yang menyenangi prinsip-prinsip umum dan jawaban yang final mulai berubah membutuhkan penjelasan tentang fakta dan teori, serta mulai memerlukan bukti sebelum menerima suatu materi. Disamping itu, siswa mampu merumuskan pengertian dan gagasan yang akhirnya dapat membentuk konsep-konsep tentang sesuatu. Mereka pun sudah memiliki kemampuan untuk berfikir sistematis dalam memecahkan suatu permasalahan. Metode yang digunakan dengan cara menyebarkan angket berupa pertanyaan-pertanyaan dan soal pemahaman konsep matematika. Data yang diperoleh, disajikan berupa persentase.
    Berdasarkan hasil observasi, menunjukan 70% siswa menganggap belajar matematika itu sulit. Hal ini dikarenakan kurangnya pemahaman konsep siswa dalam belajar matematika. Pada umumnya siswa mengerti pada saat guru menjelaskan tetapi ketika dihadapkan pada penyelesaian soal, mereka banyak melakukan kesalahan. Kesalahan bukan terletak pada ketepatan atau keterampilan berhitung, tetapi langkah-langkah untuk menyelesaikannya. Siswa hapal rumus, tetapi tidak dapat menggunakannya untuk penyelesaian bentuk soal seperi apa. Hal ini terlihat dari cara menjawab soal essai yang diberikan, siswa menyelesaikan langsung pada rumus. Bahkan ada siswa menggunakan rumus yang salah. Seharusnya bila pemahaman konsep dalam belajar telah tercapai maka dalam menjawab soal, siswa dapat menguraikan terlebih dahulu definisi penggunaan rumus tersebut. Dengan kata lain siswa sedikit bercerita tentang konsep yang digunakan dalam penyelesaian soal tersebut.
    Dari data yang diperoleh, salah satu penyebab kurangnya pemahaman konsep dalam belajar matematika adalah metode belajar yang digunakan oleh guru pengajar. Guru pengajar biasanya langsung membahas materi, tanpa menjelaskan pemahaman konsep terlebih dahulu. Bahkan sebagian siswa dilatih langsung pada keterampilan berhitung dan cenderung menghapal rumus yang ada. Hal ini tidak sesuai dengan yang diungkapkan oleh Steen (Herman Hudojo:1988), bahwa ’belajar matematika tidak ada artinya kalau hanya dihapalkan saja’. Belajar matematika baru bermakna bila dimengerti. Hal ini yang menyebabkan matematika dianggap pelajaran yang sulit dan sampai sekarang masih ditakuti. Karena siswa menganggap bahwa matematika itu penuh dengan hapalan rumus dan angka-angka yang membingungkan.
    Permasalahan tersebut dapat diatasi dengan menanamkan pemahaman konsep pada siswa. Pemahaman konsep dalam belajar diajarkan melalui matematika nonformal yaitu matematika dalam kehidupan sehari-hari yang sesuai dengan pengetahuan siswa sebelumnya. Kemudian siswa dihantarkan unuk menyimpulkan konsep tersebut dan menuliskannya dalam bentuk notasi matematika. Selain dari pihak siswa, guru pengajar dapat menggunakan metode pengajaran yang mengutamakan pemahaman konsep, karena pada dasarnya ’mengajar adalah berceritera tentang konsep’ menjadi sebuah perspektif ilmiah teoretis: ’mengajar adalah menggubah lingkungan belajar dan menyiapkan rangsangan-rangsangan kepada peserta didik untuk melakukan inquiry learning dan memecahkan masalah’ menurut Jabot & Kautz; Wenning & Wenning (I Wayan Santyasa:2009). Disamping itu, guru pengajar tetap melatih keterampilan berhitung siswa. Agar pada akhirnya siswa dapat menyelesaikan berbagai persoalan yang ada. Akibat yang lebih kompleks mereka dapat menyelesaikan permasalahan yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Karena matematika sendiri membekali siswa lebih berfikir logis, analitis, sistematis, kritis dan kreatif serta kemampuan bekerjasama.
    Perlu diperhatikan bahwa dalam pemahaman konsep sendiri harus menyesuaikan dengan kemampuan siswa. Misalnya untuk sekolah menengah pertama (SMP) penyampaian konsep dengan cara sederhana dan menarik. Agar siswa tidak kesulitan menerima materi yang disampaikan guru pengajar dan mulai menyukai matematika. Para siswa juga sering mengerjakan latihan soal, dan dituntut keaktifan belajar dikelas. Guru pengajar membebaskan para siswa untuk mampu memecahkan masalah sendiri. Misalnya siswa mengerjakan soal dengan metode sendiri. Artinya berbeda dengan penyelesaian soal pada contoh, baik yang diperoleh dari guru pengajar atau buku sumber. Tetapi tetap mengacu pada kebenaran konsep yang ada. Peran guru pengajar sendiri dalam proses belajar matematika adalah menyampaikan pemahaman konsep materi yang diajarkan serta sebagai fasilitator yang membimbing siswa untuk dapat memecahkan permasalahan sendiri.
    PENUTUP
    Kesimpulan
    Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa kurangnya pemahaman konsep pada siswa sekolah menengah pertama (SMP) dalam proses belajar matematika merupakan penyebab matematika menjadi salah satu pelajaran yang sulit. Padahal dalam proses belajar matematika, pemahaman konsep merupakan bagian yang terpenting. Solusi yang dapat dilakukan, mulai menerapkan pemahaman konsep dalam belajar matematika kepada siswa, serta tetap melatih keterampilan berhitung mereka. Dengan memperhatikan kemampuan siswa dalam menerima materi yang diajarkan, maka pemahaman konsep dalam belajar matematika dapat dilakukan dengan cara sederhana dan menarik.
    Saran
    Diharapkan dalam belajar matematika, siswa lebih menekankan pada pemahaman konsep dibanding dengan kemampuan berhitung. Pada guru pengajar, diharapkan dapat menerapkan pemahaman konsep terlebih dahulu dalam belajar matematika. Serta menggunakan metode belajar yang membuat siswa aktif dan mampu memecahkan permasalahan sendiri.




    DAFTAR PUSTAKA
    Arcnawa.(2008). Implementasi Model Pembelajaran Berbasis Komunikasi dengan Strategi Think-Talk-Write (TTW) Dalam Upaya Meningkatkan Pemahaman Konsep. [Online]. Tersedia:http://one.indoskripsi.com/node/7009[8 Mei 2009]
    Hudojo, Herman.(1988). Mengajar Belajar Matematika.Jakarta:Depdikbud.

    Nizburg.(2007).Aspek Pemahaman Konsep. [Online]. Tersedia:http://nizland.wordpress.com/2007/11/01/ [8 Mei 2009]

    I Wayan Santyasa.(2009). Pengembangan Pemahaman Konsep dan Kemampuan Pemecahan Masalah Fisika Bagi Siswa SMA dengan Pemberdayaan Model Perubahan Konseptual Berseting Iinvestigasi Kelompok.[Online].............

    Yusuf, Syamsu.(2007).Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja.Bandung.PT Remaja Rosdakarya.

    Sabtu, 19 November 2011

    AWAL

    Semoga blog ini dapat bermanfaat... amin...