Kamis, 22 Desember 2011

PEMAHAMAN KONSEP DALAM BELAJAR MATEMATIKA

Oleh: Siti Nuralif
Universitas Pendidikan Indonesia
Matematika merupakan ilmu yang mendasari perkembangan teknologi saat ini. Adanya berbagai macam teknologi yang digunakan sekarang merupakan salah satu bentuk aplikasinya. Dalam bidang astronomi contohnya satelit, dasar ilmu yang digunakan adalah matematika. Akibatnya komunikasi saat ini dapat berjalan dengan lancar. Agar dapat menciptakan teknologi di masa sekarang atau masa depan, diperlukan penguasaan matematika sejak dini. Oleh karena itu, matematika sudah dipelajari di berbagai jenjang pendidikan, bahkan dari tingkat yang paling rendah yaitu sekolah dasar.
Namun sampai saat ini pelajaran Matematika masih dikatakan sulit. Matematika dianggap sebagai pelajaran yang kurang menarik dan membosankan. Serta merupakan salah satu mata pelajaran yang ditakuti. Sehingga mengakibatkan rendahnya hasil belajar siswa di sekolah.
Pada dasarnya, penguasaan materi dalam belajar matematika di sekolah tidak terlepas dari pemahaman konsep. Pemahaman konsep disini merupakan pemahaman yang dilandasi oleh pengetahuan tentang mengapa konsep tertentu digunakan dalam menyelesaikan suatu permasalahan. Artinya seberapa jauh siswa dapat menyelesaikan soal-soal dengan menggunakan konsep yang benar. Pemahaman konsep merupakan salah satu bagian dari penilaian matematika. Yang bertujuan mengetahui sejauh mana siswa mampu menerima dan memahami konsep dasar yang telah diterima. Oleh karena itu pemahaman konsep merupakan hal yang terpenting dalam belajar matematika.
Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan pada sebagian siswa kelas 8 SMP Negeri 1 Cisarua Sumedang, menunjukan 70% siswa menganggap belajar matematika itu sulit. Hal ini dikarenakan kurangnya pemahaman konsep dalam belajar matematika. Pada umumnya siswa mengerti pada saat guru menjelaskan tetapi ketika dihadapkan pada penyelesaian soal, mereka banyak melakukan kesalahan. Kesalahan bukan terletak pada ketepatan atau keterampilan berhitung, tetapi langkah-langkah untuk menyelesaikannya. Siswa hapal rumus, tetapi tidak dapat menggunakannya untuk penyelesaian bentuk soal seperti apa. Hal ini terlihat dari cara menjawab soal essai yang diberikan, siswa menyelesaikan langsung pada rumus. Bahkan ada siswa menggunakan rumus yang salah. Seharusnya bila pemahaman konsep dalam belajar telah tercapai maka dalam menjawab soal, siswa bisa menguraikan terlebih dahulu asal usul penggunaan rumus tersebut. Dengan kata lain siswa sedikit bercerita tentang konsep yang digunakan dalam penyelesaian soal tersebut.
Dari data yang diperoleh, menyebutkan bahwa salah satu penyebab kurangnya pemahaman konsep dalam belajar matematika adalah metode pengajaran yang digunakan oleh guru pengajar. Pada umumnya, guru pengajar langsung membahas materi, tanpa menjelaskan pemahaman konsep terlebih dahulu. Bahkan sebagian siswa dilatih langsung pada keterampilan berhitung dan cenderung menghapal rumus yang ada. Padahal sebenarnya belajar matematika tidak ada artinya kalau hanya dihapalkan saja. Belajar matematika baru bermakna bila dimengerti. Hal ini yang menyebabkan matematika dianggap pelajaran yang sulit dan sampai sekarang masih ditakuti. Karena siswa menganggap bahwa matematika itu penuh dengan hapalan rumus dan angka-angka yang membingungkan.
Permasalahan tersebut dapat diatasi dengan mulai menanamkan pemahaman konsep pada siswa. Pemahaman konsep dalam belajar diajarkan melalui matematika nonformal yaitu matematika dalam kehidupan sehari-hari yang sesuai dengan pengetahuan siswa sebelumnya. Kemudian siswa dihantarkan unuk menyimpulkan konsep tersebut dan menuliskannya dalam bentuk simbol matematika Selain dari pihak siswa, guru pengajar dapat menggunakan metode pengajaran yang mengutamakan pemahaman konsep. Karena pada dasarnya mengajar adalah bercerita tentang konsep. Disamping itu, guru pengajar tetap melatih keterampilan siswa berhitung. Agar pada akhirnya siswa dapat menyelesaikan berbagai persoalan yang ada. Akibat yang diharapkan, mereka dapat menyelesaikan permasalahan yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Karena matematika sendiri membekali siswa lebih berfikir logis, analitis, sistematis, kritis dan kreatif serta kemampuan kerjasama.
Perlu diperhatikan bahwa dalam pemahaman konsep sendiri harus menyesuaikan dengan kemampuan siswa. Misalnya untuk sekolah menengah pertama (SMP) penyampaian konsep dengan cara sederhana dan menarik. Agar siswa tidak kesulitan menerima materi yang diterangkan oleh guru pengajar dan mulai menyukai matematika. Para siswa juga sering mengerjakan latihan soal, dan dituntut keaktifan belajar dikelas. Guru pengajar membebaskan para siswa untuk mampu memecahkan masalah sendiri. Misalnya siswa mengerjakan soal dengan metode sendiri. Artinya berbeda dengan penyelesaian soal pada contoh, baik yang diperoleh dari guru pengajar atau buku sumber. Tetapi tetap mengacu pada kebenaran konsep yang ada. Peran guru pengajar sendiri dalam proses belajar matematika adalah menyampaikan pemahaman konsep materi yang diajarkan serta sebagai fasilitator yang membimbing siswa untuk dapat memecahkan permasalahan sendiri.
Berdasarkan uraian di atas bisa kita tarik kesimpulan bahwa matematika tidak menitikberatkan siswa untuk menghitung melainkan dalam pemahaman konsep. Jika siswa menguasai pemahaman konsep, maka siswa akan mudah dalam belajar matematika bahkan mampu menyelesaikan berbagai persoalan yang ada. Oleh karena itu, diharapkan dalam belajar matematika, siswa lebih menekankan pada pemahaman konsep disamping tetap melatih kemampuan berhitung. Pada guru pengajar diharapkan dapat menggunakan metode pengajaran yang lebih menekankan siswa dalam pemahaman konsep.
DAFTAR PUSTAKA
Arcnawa.(2008). Implementasi Model Pembelajaran Berbasis Komunikasi dengan Strategi Think-Talk-Write (TTW) Dalam Upaya Meningkatkan Pemahaman Konsep. [Online]. Tersedia:http://one.indoskripsi.com/node/7009[8 Mei 2009]
Hudojo, Herman.(1988). Mengajar Belajar Matematika.Jakarta:Depdikbud.
Nizburg.(2007).Aspek Pemahaman Konsep. [Online]. Tersedia:http://nizland.wordpress.com/2007/11/01/ [8 Mei 2009]
I Wayan Santyasa.(2009). Pengembangan Pemahaman Konsep dan Kemampuan Pemecahan Masalah Fisika Bagi Siswa SMA dengan Pemberdayaan Model Perubahan Konseptual Berseting Iinvestigasi Kelompok.[Online].............
Yusuf, Syamsu.(2007).Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja.Bandung.PT Remaja Rosdakarya.

0 komentar:

:a: :b: :c: :d: :e: :f: :g: :h: :i: :j: :k: :l: :m: :n:

Posting Komentar