Kamis, 22 Desember 2011

Pembelajaran Ekspositori


Pesatnya ilmu pengetahuan dewasa ini tidak dapat dibendung lagi. Ditandai dengan kemajuan teknologi yang begitu pesat. Melek intelektual yang begitu tinggi. Serta tidak ketinggalan dengan munculnya berbagai teori pembelajaran yang inovatif, kreatif dan menyenangkan. Begitupun dalam pembelajaran matematika, dimana lebih bervariasi dan menyenangkan dalam penyampaian materi.
Namun disayangkan, berbagai teori pembelajaran yang muncul pada saat ini terkadang terlalu memojokkan model pembelajaran ekspositori. Model pembelajaran yang terkenal  dengan sebutan pembelajaran konvensioal ini sering dijadikan sebagai pembanding dalam sebuah penelitian. Dimana model pembelajaran ini dilakukan dengan cara biasa-biasa saja. Sehingga pada kesimpulan penelitian, model pembelajaran ekspositori memberikan kesan menghasilkan hasil belajar yang kurang baik. Padahal pembelajaran konvensional memiliki tahap-tahap yang baik untuk dilaksanakan. Adapun langkah-langkah diuraikan sebagai berikut (PMPTK, 2008):
a.       Persiapan (Preparation)
Tahap persiapan berkaitan dengan mempersiapkan siswa untuk menerima pelajaran. Dalam strategi ekspositori, langkah persiapan merupakan langkah yang sangat penting. Keberhasilan pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan strategi ekspositori sangat tergantung pada langkah persiapan.
Beberapa hal yang harus dilakukan dalam langkah persiapan di antaranya adalah:
·        Berikan sugesti yang positif dan hindari sugesti yang negatif.
·        Mulailah dengan mengemukakan tujuan yang harus dicapai.
·        Bukalah file dalam otak siswa.
b.      Penyajian (Presentation)
Langkah penyajian adalah langkah penyampaian materi pelajaran sesuai dengan persiapan yang telah dilakukan.  Guru  harus  dipikirkan guru  dalam  penyajian ini adalah bagaimana agar materi pelajaran dapat dengan mudah ditangkap dan dipahami oleh siswa. Karena itu, ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan langkah ini, yaitu: (1) penggunaan bahasa, (2) intonasi suara, (3) menjaga kontak mata dengan siswa, dan (4) menggunakan joke-joke yang menyegarkan.
c.       Korelasi (Correlation)
Langkah korelasi adalah langkah menghubungkan materi pelajaran dengan pengalaman siswa atau dengan hal-hal lain yang memungkinkan siswa dapat menangkap keterkaitannya dalam struktur pengetahuan yang telah dimilikinya.  Langkah korelasi dilakukan untuk memberikan makna terhadap materi pelajaran, baik makna untuk memperbaiki struktur pengetahuan yang telah dimilikinya maupun makna untuk meningkatkan kualitas kemampuan berpikir dan kemampuan motorik siswa.
d.      Menyimpulkan (Generalization)
Menyimpulkan adalah tahapan untuk memahami inti {core) dari materi pelajaran yang telah disajikan. Langkah menyimpulkan merupakan langkah yang sangat penting dalam strategi ekspositori, sebab melalui langkah menyimpulkan siswa akan dapat mengambil inti sari dari proses penyajian.
e.       Mengaplikasikan (Application)
Langkah aplikasi adalah langkah unjuk kemampuan siswa setelah mereka menyimak penjelasan guru. Langkah ini merupakan langkah yang sangat penting dalam proses pembelajaran ekspositori, sebab melalui langkah ini guru akan dapat mengumpulkan informasi tentang penguasaan dan pemahaman materi pelajaran oleh siswa. Teknik yang biasa dilakukan pada langkah ini diantaranya: (1) dengan membuat tugas yang relevan dengan materi yang telah disajikan, (2)  dengan memberikan tes yang sesuai dengan materi pelajaran yang telah disajikan.
Pada dasarnya pembelajaran eskpositori dalam matematika memberikan kontribusi yang besar dalam dunia pendidikan. Para ilmuwan, matematikawan maupun para pakar pendidikan saat ini juga dilahirkan dari proses pembelajaran ini yang telah diterapkan oleh guru-guru kita sebelumnya. Namun dikarenakan banyaknya tuntutan hidup yang ada pada zaman sekarang, yang menyebabkan bahwa pembelajaran dengan ekspositori kurang mampu membuat para siswa untuk bersaing. Sejalan dengan pendapat tersebut, dalam pembelajaran matematika pun banyak kompetensi yang akan dicapai yang tidak cukup dengan menggunakan model pembelajaran ini.
Dalam pembelajaran matematika sendiri, pembelajaran dengan ekspositori akan digunakan jika siswa belum mampu untuk terlibat aktif dalam pembelajaran. Atau ketika siswa terjadi kekeliruan saat menemukan konsep dalam pembelajaran. Sehingga guru diperlukan untuk menuntun siswa agar kembali memperoleh konsep yang benar. Dengan demikian, tetap bahwa pembelajaran ekspositori dalam matematika diperlukan.

0 komentar:

:a: :b: :c: :d: :e: :f: :g: :h: :i: :j: :k: :l: :m: :n:

Posting Komentar